Dikirim oleh admin pada

Jakarta, Badan Pengawas Pemilu - Bawaslu menerima audiensi dari Myanmar Independent Living Initiative (MILI) Political Institute pada Senin (20/11/2017) di Kantor Bawaslu RI, Jl. MH. Thamrin No. 14 Jakarta Pusat. Audiensi tersebut diterima oleh anggota Bawaslu RI, Mohammad Afifuddin dan Fritz Edward Siregar.

MILI merupakan organisasi bagi para penyandang disabilitas dan masyarakat marginal. Organisasi ini bergerak di bidang politik untuk meningkatkan partisipasi politik para penyandang disabilitas dan kaum marginal. Sebagaimana diketahui, Myanmar saat ini sedang dalam masa transisi demokrasi. Para penyandang disabilitas tersebut sedang melakukan advokasi untuk hak-hak politik mereka. Mereka meyakini bahwa Indonesia lebih unggul bukan hanya dalam praktik-praktik demokrasi, tapi juga dalam pengalaman memberikan akses kepada penyandang disabilitas dalam pemilu dan politik. Mereka berkunjung ke Indonesia, khususnya Badan Pengawas Pemilu, bermaksud mempelajari pengalaman, pembelajaran dan agenda terkait pemilu akses dan inklusifitas dalam pemilu dan kebijakan politik.

Afif memaparkan bahwa advokasi terkait pemilu akses bagi penyandang disabilitas sudah dilakukan dalam kurun waktu yang lama oleh lembaga swadaya masyarakat kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hasilnya, KPU mengakomodir kondisi mereka dengan mencetak surat suara yang sesuai dengan kondisi mereka. Menurut Afif, tantangan terbesar terkait pemilu akses adalah pengetahuan petugas TPS dalam menerjemahkan aksesibilitas. Lebih lanjut, Afif menjelaskan bahwa Indonesia sudah memiliki perangkat perundang-undangan terkait disabilitas dan pemilu akses.

Penulis : Agus

Foto : Hamid