Jakarta, Badan Pengawas Pemilu – Anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo menyatakan, menghadapi Pemilu 2019, banyak calon legislatif perempuan yang belum memahami mekanisme proses pemilu. Calon legislatif perempuan menjadi salah satu peserta pemilu yang sangat rentan untuk dicurangi.
"Bawaslu mendorong dilakukan upaya serius dalam membangun kesadaran politik masyarakat luas, khususnya perempuan. Itu sangat penting guna menghindari caleg perempuan dicurangi," kata Dewi pada Forum Rakor Peningkatan Pemahaman Caleg Perempuan Terhadap Proses Pemilu yang digelar Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan perempuan di Jakarta, Rabu (18/9/2018).
Dewi mengingatkan, calon legislatif perempuan dalam kontestasi politik Pemilu 2019 untuk menjaring suara pemilih perempuan sangat terbuka lebar. Dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) perbaikan pertama pemilih perempuan lebih banyak daripada pemilih laki-laki.
“Dalam DPT perbaikan pertama, dari 185 juta pemilih ada 92 juta pemilih perempuan. Ini adalah peluang besar dan tantangan bagi ibu-ibu yang akan berkompetisi dalam meraih suara perempuan nanti,” ujarnya.
Dalam paparannya Dewi menambahkan, ada tiga sumber laporan pelanggaran pemilu, yakni laporan berasal dari peserta pemilu, pemantau pemilu serta pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap.
“Ada kewajiban saya dalam forum yang menghadirkan calon legislatif perempuan untuk Pemilu 2019 ini, dalam upaya penguatan kapasitas perempuan parlemen guna mendukung lahirnya kebijakan yang berpihak pada perempuan dan anak,” tandas dewi.
Penulis dan Photo : Nurisman