• English
  • Bahasa Indonesia

Bawaslu: Elite Politik Harus Tenangkan Akar Rumput

Jakarta, Badan Pengawas Pemilu- Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan bahwa ketegangan yang terjadi antara pendukung calon pada tataran akar rumput akan terus terjadi selama elit-elite yang ada di belakang pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres dan ) tidak melakukan imbauan positif secara masif.

"Elit (paslon) belum punya kemauan yang baik. Akar rumput biasanya akan menurut apa yang dikatakan dan dihimbau oleh elite-elite tersebut," kata Ketua Bawaslu Muhammad di sela-sela RDP dengan Komisi II, di Jakarta, Kamis (26/6) menanggapi pernyataan soal konflik yang terjadi antara pendukung dua pasangan calon di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam kontestasi Pilpres 2014, terdapat dua pasangan calon yang bersaing atau head to head. Masing-masing memiliki basis pendukung yang cukup besar, yang sejak awal kampanye, berpotensi konflik. Kampenya hitam dan saling menjelek-jelekkan kerap mewarnai persaingan keduanya.

Muhammad juga mengimbau agar Pilpres yang tinggal menghitung hari ini dibangun secara sehat. Cara mewujudkannya adalah dengan keterlibatan masing-masing pasangan capres dan cawapres serta elit-elit politik untuk tetap menjaga kondusifitas terutama tidak mengeluarkab isu-isu yang bisa menimbulkan Potensi konflik.

"Jangan saling menjatuhkan satu sama lain. Pilpres harus dibangun secara sehat," tambah Muhammad.

Sementara itu, Muhammad juga mengomentari persoalan keterlibatan kepala daerah dalam mendukung salah satu pasangan calon. Oleh karena itu, Bawaslu sudah mengidentifikasi siapa saja kepala derah yang juga anggota partai politik dan terindikasi terlibat dalam memenangkan salah satu pasangan calon.

"Kami akan berikan derajat pengawasan yang lebih besar kepada kepala daerah tersebut," tutur Muhammad di depan Komisi II DPR RI.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Komisi II DPR RI Agun Gunanjar Sudarsa. Ia mengamati media sosial sudah menjadi gambaran dari rakyat Indonesia saat ini.

"Pada dasarnya mereka adalah golongan kelas menegah ke atas. Tetapi dari komentar-komentarnya sangat sarkasme dan menjurus pada hinaan," ungkapnya.

Menurutnya, konflik dunia maya seperti ini mungkin bisa lebih besar terjadi pada kehidupan masyarakat di kelas bawah. Oleh sebab itu, Bawaslu dan KPU harus punya kesigapan untuk mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi.

"Kampanye memang berusaha untuk mempengaruhi pemilih. Tetapi bukan dengan fitnah dan membentuk opini publik untuk tidak memilih salah satu pasangan calon tertentu," tegas Politisi Partai Golkar tersebut.

 

Penulis : Falcao Silaban

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu