• English
  • Bahasa Indonesia

Bawaslu Tekankan Paslon Berkompetisi Secara Sehat

Depok, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Ketua Bawaslu RI, Muhammad menekankan para pasangan calon dan mengajak para tim suksesnya untuk ikut berkompetisi secara sehat dalam Pilkada serentak 9 Desember 2015 nanti. Selain itu, memberikan kepercayaan kepada penyelenggara pemilu yaitu KPU dan Bawaslu untuk mengelola dan menegakkan aturan dalam pilkada ini  dan bisa diterima disemua lapisan masyarakat.

“Pasangan Calon agar mengajak dan tim suksesnya bertarung secara sehat supaya pilkada ini bisa diterima disemua lapisan masyarakat,” ujar Muhammad, saat menghadiri undangan Kegiatan Pendidikan Pemilih Pemuda "Rock The Vote Indonesia" di Taman Lingkar Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Minggu (1/11).

Muhammad mengatakan, dalam setiap tahapan pemilu semuanya mempuyai potensi pelanggaran. Dalam pandangan pengawas pemilu, potensi kewaranan yang paling kuat adalah pada saat rekapitulasi penghitungan suara. Muhammad berharap, KPU dan Panwas dapat melakukan koordinsasi sehingga potensi kerawanan itu bisa ditekan.

“Semuanya ingin suara rakyat tidak berubah pada saat pemungutan dan perhitungan. Artinya, apa yang diserahkan dikotak suara sama dengan apa yang diumumkan pada saat penetapan,” ujarnya.

Selian itu, lanjut Muhammad, sangat disayangkan di sejumlah tempat di Indonesia sebagian masih ada kreatifitas tim sukses yang tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dengan ketentuan KPU. Misalnya memfasilitasi dan memasang sendiri alat peraga kampanye. Dalam Peraturan Komisi pemilihan Umum (PKPU) telah ditetapkan bahwa alat peraga itu didistribusi, ditempatkan dan dikelola oleh KPU. Pengawas pemilu menemukan beberapa alat peraga dan akan dilakukan penetiban agar pelaksanaan kampanye ini bisa sebagaimana yang diharapkan.

“Kampanye telah diatur di bawah pengaturan dan manajemen KPU,” tegas Muhammad.

Muhammad menambahkan pentingnya meningkatkan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada petugas jajaran dibawah yang bersifat ad-hoc. Pilkada ini tingkatannya lokal, sangat membutuhkan independensi atau kemandirian penyelenggara ditingkat ad hoc. Penyelenggara pemilu memerlukan kecerdasan dan kejujuran dalam mengelola pilkada ini. cerdas dalam mengelola pemilu, mengetahui aturan-aturan dalam mengelola ketentuan pemilu. Kemudian Jujur dibangun dengan sebuah komitmen kejujuran atau integritas.

“Jika penyelenggara tidak siap dan pengawasan tidak optimal, tentunya akan menghasilkan kompetisi yang mengingkari atau keluar dari kaidah-kaidah ketentuan yang ada,”ujar Muhammad.

Terhadap daerah yang dinilai termasuk kedalam zona rawan, pengawas pemilu telah melakukan pola pendampingan pengawasan secara khusus. Bawaslu telah melakukan koordinasi dan bersinergi dengan Kepolisian dan BIN terhadap daerah yang sudah dipetakan dalam zona rawan, sedang dan aman. Selain itu, nantinya (Pilkada 2015) pengawasan akan hadir disetiap TPS disebut Pengawas TPS yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini. Ini salah satu upaya untuk memastikan potensi kecurangan atau pelanggaran pada tingkatan TPS bisa ditekan.

“Itu salah satu upaya memastikan proses itu tidak ada kecurangan,” ujarnya.

 

Penulis/Foto           : Muhtar

Editor                     : Falcao Silaban

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu