Jakarta, Awaslupadu.Com - Ditemukannya tinta suara di luar dari kualitas yang distandarkan untuk Pemilu 2014, membuat pihak Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) bekerja ekstra keras, mengetahui motif dibalik kegagalan tersebut. Diduga produk tinta di luat standar yang ditetapkan itu terjadi di 3 tempat, yaitu Jakarta, Kuningan dan Surabaya. "Kegagalan itu terindikasi adanya upaya melakukan kecurangan dalam pembuatan tinta tersebut," ujar Komisioner Bawaslu, Daniel Zukron.
Saat ini, lanjut Daniel, pihaknya sedang mendalami kasus tersebut dan sudah mengirimkan surat kepada pihak KPU. Daniel meminta pihak KPU untuk melakukan antisipasi, kendali dan supervisi yang ketat. "Itu bukan terjadi pada tinta, tapi juga menyangkut logistik lain seperti surat suara, bilik kardus dan kebutuhuan pemilu lainnya".
Untuk itu, dalam pembuatan alat logistik Pemilu 2014, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta KPU selalu berkoordinasi. Jangan sampai Bawaslu menemukan lagi kejadian kecurangan dalam pembuatan logistik yang lain. Jika Bawaslu menemukan lagi, maka Bawaslu akan mengambil langkah antisipatif, mengingat pentingnya penyelamatan logistik tersebut”.
Saat ini Bawaslu sudah menemukan indikasi kecurangan-kecurangan dalam Pemilu 2014. Salah satunya yang sudah nyata adalah, kecurangan yang dilakukan perusahaan pembuatan tinta pemilu, di Jakarta, Kuningan dan Surabaya. "KPU harus lebih selektif memperhatikan semua perusahaan yang sudah mendapat tender pengadaan logistik untuk pemilu," tandas Daniel.