• English
  • Bahasa Indonesia

Sejumlah Tokoh Dukung Penguatan Pengawas Pemilu

Jakarta, Badan Pengawas Pemilu -  Peran Pengawas Pemilu sudah mulai dirasakan dalam rangka Pengawasan pelaksanaan Pemilu 2014 silam. Kiprahnya, ditunggu pada Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota pada 2015 mendatang. Namun, apakah perlu ada perbaikan terhadap lembaga pengawas pemilu ke depan?

Sejumlah tokoh mengatakan, Bawaslu yang selama ini dibangun hanya setengah hati harus dibangun secara kuat dan menyeluruh. Selama ini, ada skema dan wacana yang membuat Bawaslu hanya aksesoris Pemilu semata, dan ini harus diluruskan.

“Bawaslu dalam Sentra Gakkumdu hanya menjadi tameng dalam penegakan hukum pemilu. Ini yang akhirnya membuat banyak kasus kadaluarsa. Bawaslu harus diberikan kewenangan yang lebih total dan menyeluruh,” kata mantan Anggota KPU Ramlan Surbakti.

Menurutnya, Bawaslu perlu diberikan transformasi kewenangan pada Pemilu berikutnya. Sedangkan wacana Pemilu tanpa Pengawasan Pemilu, itu hal yang tidak mungkin, karena masih banyak yang harus dibenahi.

Ia menambahkan, Bawaslu atau lembaga baru juga dimungkinkan untuk dibuat menjadi sebuah badan  yang bertugas mengawasi partai, khususnya dana dan anggaran yang dikelola oleh partai politik. Acapkali, dana kampanye parpol tidak sesuai dengan apa yang dilaporkan, dan praktis transparansinya tidak terjadi.

Hal senada disampaikan oleh Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia, Thamrin Amal Tomagola yang menyebutkan bahwa, otot-otot Pengawas Pemilu adalah Bawaslu Provinsi. Oleh karena itu, Bawaslu Provinsi yang harus harus mendapatkan penguatan yang lebih serius dibandingkan Bawaslu Pusat.

“Penguatan Bawaslu harus dikosentrasikan di daerah bukan di Pusat. Institutional building dimulai dari daerah,” tutur Thamrin.

Selanjutnya, tambah Thamrin, wacana Bawaslu ditiadakan tidak perlu dihiraukan lagi, karena sebenarnya Pemilu di Indonesia sangat diperlukan Pengawasan yang terinstitusionalisasi dengan baik.  Namun ia mengingatkan, agar Bawaslu tidak hanya bekerja saat Pemilu, tetapi jauh sebelum itu.

“Satu kelemahan Bawaslu ikut ketularan penyakit parpol. Hanya sibuk pada saat pemilu. Fokus Bawaslu juga pada persiapan dan sosialisasi dan edukasi politik. Ini pembangunan Bawaslu sebagai lembaga yang utuh untuk pengawasan pemilu,” pungkasnya.

Menambahkan hal itu, Tokoh Agama Romo Benny Susetyo mengatakan bahwa ke depan Bawaslu harus memiliki program khusus pendidikan kepada masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas. Menurutnya, jika pemilih sudah cerdas maka otomatis menjadi kekuatan kontrol sosial yang kuat. “Kelompok-kelompok agama juga harus jadi prioritas, dan akan efektif jika diajak bekerjasama,” tambah Benny.

 

Penulis                            : Falcao Silaban

Foto                                : Hendru Wijaya

Editor                             : Ahmad Ali Imron

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu