• English
  • Bahasa Indonesia

Pokja Provinsi Ikuti ToT, Panwaslu Kab/Kota Diminta Rekrut Relawan Pengawas Pemilu pada 10 SMA/SMK

Yogyakarta, Bawaslu – Setelah mendapat dukungan dari sejumlah tokoh bangsa dalam sarasehan nasional di Jakarta beberapa hari lalu terkait pentingnya gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu disosialisasikan dan perekrutan secara massif, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersama Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas) Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu memulai agenda sosialisasi dan training of trainers (ToT) bagi Pokja Provinsi Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu di Hotel Grand Quality, Yogyakarta, Jumat malam (31/1).

Sosialisasi dan ToT bagi Pokja Provinsi tersebut sebagai tindaklanjut pembentukan Pokja di tingkat provinsi tanggal 28 Januari 2014 dan Pokja di tingkat kabupaten/kota tanggal 29 Januari 2014. Pokja pada berbagai tingkatan itu akan meneruskan agenda Pokjanas di seluruh Indonesia, mulai dari pendaftaran, pelatihan/bintek, hingga kerja operasional relawan. Kegiatan yang melibatkan 33 anggota Bawaslu Provinsi sebagai ex officio Pokja Provinsi ini, dijadwalkan berlangsung hingga 3 Febuari 2014. Nantinya Pokja Provinsi akan melakukan ToT bagi Pokja kabupaten/kota di wilayah masing-masing.

Dalam sambutan pembukaan dimulainya sosialisasi dan ToT tersebut, Pimpinan Bawaslu, Nasrullah mengatakan, untuk mendorong percepatan gerakan massif rekrutmen relawan pengawas Pemilu, terutama dari kalangan pemilih pemula (pelajar dan mahasiswa, red) pada Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2014, maka setiap Panwaslu kabupaten/kota se Indonesia dapat mensosialisasikan gerakan ini kepada sedikitnya 10 sekolah (SMA/SMK) di wilayahnya.

Jika Bawaslu Provinsi fokus melakukan sosialisasi di sejumlah perguruan tinggi, maka Panwaslu kabupaten/kota sebagai ex officio Pokja kabupaten/kota diminta untuk melakukan sosialisasi dan rekrutmen kepada 10 sekolah (SMA/SMK) setiap kabupaten/kota. Mereka yang direkrut sebagai relawan, syaratnya adalah berusia minimal 17 tahun, terdaftar sebagai pemilih, dan tidak berafiliasi dengan calon atau partai tertentu. “Sekali lagi, ini relawan, tidak dibayar. Namun, dari sini kita bisa seleksi lagi untuk menjadi mitra Pengawas Pemilu Lapangan (PPL),” kata Nasrullah.

Menurut Nasrullah, Bawaslu Provinsi sudah harus gencar melakukan kunjungan ke berbagai kampus. Bahkan, dosen dari berbagai mata kuliah tertentu, misalnya ilmu politik, ilmu pemerintahan, komunikasi politik, hukum tata negara, dan sebagainya yang terkait politik bisa diminta untuk melibatkan mahasiswanya dalam gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu.

Sementara itu, Ketua Bawaslu, Muhammad, Pimpinan Bawaslu, Endang Wihdatiningtyas, dan Nelson Simanjuntak menyatakan, gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu 2014 merupakan gerakan moral untuk mendorong dan melibatkan sebanyak mungkin masyarakat, khususnya pemilih pemula untuk terlibat aktif dalam proses pengawasan tahapan-tahapan Pemilu 2014.

“Pengalaman pada Pemilu-pemilu sebelumnya, masyarakat tidak dilibatkan sejak awal dari berbagai tahapan Pemilu. Mereka hanya aktif pada saat pemungutan suara saja. Padahal, kalau kita bisa melibatkan masyarakat untuk mengawasi tahapan Pemilu, tentu saja partisipasi mereka akan lebih baik,” ujar Endang Wihdatiningtyas.

Nelson Simanjuntak menambahkan, sosialiasi dan ToT ini merupakan cikal bakal bagi rekrutmen sedikitnya 1.100.000 orang mitra PPL. Mereka akan ditempatkan sebanyak 2 orang di setiap TPS di seluruh Indonesia. Dengan jumlah jajaran pengawas Pemilu yang sangat sedikit pada berbagai tingkatan, tidak mungkin bisa mengawasi seluruh tahapan Pemilu,” ujar Nelson.

Kabag Sosialisasi Biro Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu (TP3) Bawaslu, Jhonly Pedro Merentek mengatakan, kegiatan sosialisasi dan ToT ini akan terus dilakukan di berbagai provinsi dengan peserta masing-masing Pokja kabupaten/kota, untuk selanjutnya dilakukan bintek dan rekrutmen relawan secara massif. Hadir pada kesempatan itu, Koordinator Pokjanas Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu, Yusfitriadi (JPPR), serta sejumlah anggota Pokjanas yang berasal dari kalangan organisasi dan LSM kepemiluan. Mereka secara marathon menjadi narasumber dan fasilitator pada sosialisasi dan training tersebut. *** (hms/rs/sap)

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu