Jakarta, Badan Pengawas Pemilu – Ketua Bawaslu RI Muhammad mengatakan, pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 tampaknya memiliki dinamika yang berbeda dari Pilkada sebelumnya. Dalam evaluasi Pilkada sebelumnya, kata Muhammad, pelaksanaan Pilkada tidak begitu mengkhawatirkan namun untuk tahun 2017 dikhawatirkan akan lebih bergejolak.
“Tampaknya Pilkada kali ini akan lebih berdinamika. Saat ini situasi jelang tahapan sudah mulai ramai diperbincangkan,” kata Muhammad dalam kegiatan Sosialisasi Tatap Muka Kepada Stakeholders dan Masyarakat Dalam Rangka Persiapan Pengawasan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2017 di Hotel Golden Boutiqe Jakarta, Rabu (29/6).
Di hadapan para perwakilan partai politik yang hadir sebagai peserta sosialisasi, Muhammad juga memastikan, Bawaslu tidak mendiskriminasi bakal calon yang akan maju ke Pilkada DKI Jakarta, baik melalui jalur partai politik maupun independen.
“Bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari parpol maupun independen sama saja di mata penyelenggara, tidak ada perbedaan. Ketika dilakukan verifikasi berkas, penyelenggara Pemilu akan menentukan mana bakal calon yang berhak maju dan mana yang tidak, berdasarkan aturan undang-undang,” tegasnya.
Untuk menghindari adanya pelanggaran dalam pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017, Muhammad meminta semua elemen masyarakat DKI Jakarta harus memastikan agenda rakyat ini berlangsung dengan lancar dan terlaksana dengan cara-cara yang terhormat.
“Sosialisasi ini bisa menjadi bekal untuk bersama melakukan pengawasan Pilkada sehingga tercipta Pilkada yang bisa termanajemen dengan baik. Kita hasilkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang benar dipilih berdasarkan amanat undang-undang,” jelasnya.
Sementara Ahmad Riza Patria, Wakil Ketua Komisi II DPR RI mengatakan, salah satu keberhasilan suatu bangsa adalah majunya demokrasi bangsa tersebut. Menurutnya, sampai saat ini banyak negara maju belum demokrasi bahkan tidak demokratis. Indonesia, kata Riza, termasuk negara yang telah sukses dalam menjalankan demokrasi.
“Indonesia sejak Pemilu 2004 lalu, tercatat sebagai negara demokratis terbesar ketiga dari seluruh dunia. Pada 2004, Pemilu berlangsung dengan sukses. Penyelenggara Pemilu memang patut diberi apresiasi,” kata Riza.
Ia juga berharap Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 ini dapat terlaksana dengan baik dan berkualitas. Apalagi berdasarkan revisi UU Pilkada, sambung Riza, Bawaslu diberi kewenangan yang lebih besar.
“Kita percaya Bawaslu akan mengemban amanah ini dengan baik. Kita wujudkan Pilkada di Jakarta ini Pilkada yang demokratis dan bermartabat,” pungkasnya.
Penulis/Foto: Pratiwi/Muhtar