Jakarta, Badan Pengawas Pemilu - Setelah menggelar kegiatan Bawaslu Mendengar Tahap I, II, dan III, kini Bawaslu RI kembali menggelar kegiatan Bawaslu Mendengar Tahap ke IV dengan mengundang para Akademisi.
Sebelumnya, Bawaslu Mendengar Tahap I diselenggarakan dengan mengundang para mantan Komisoner/Pimpinan Bawaslu RI terdahulu dan media massa. Selanjutnya Bawaslu Mendengar Tahap Ke II dengan mengundang Partai Politik (parpol) dan Organisasi Masyarakat (Ormas). Kemudian Bawasu Mendengar Tahap Ke III mengundang para pegiat Pemilu dan NGO. Kegiatan Bawaslu Mendengar ini bertujuan untuk mendengar pandangan, kritik, saran dan masukan dari semua pihak untuk proses perbaikan lembaga pengawas Pemilu ke depan.
Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin mengatakan, kegiatan Bawaslu Mendengar ini diselenggarakan dengan harapan mendapatkan banyak masukan dari semua pihak terkait untuk menjadi bahan dalam merumuskan Rencana Strategis (Renstra) Bawaslu RI. “Bagaimana dan seperti apa jajaran pengawas Pemilu ke depannya, kami mangharapkan masukan dan saran dari semua pihak," ujar Afifuddin saat memberikan sambutan pada kegiatan Bawaslu Mendengar Tahap ke IV di A One Hotel Jakarta, Senin (8/5)
Bawaslu RI memandang perlu mendengar masukan dari semua pihak untuk membangun komunikasi yang baik dengan stakeholder kepemiluan. Selain itu, menggali masukan dalam penyusunan program dan skala prioritas Bawaslu RI, menajamkan dan memperkuat misi Bawaslu, serta mengembangkan sistem perencanaan yang terbuka dan partisipatif.
Afif menyampaikan poin penting dalam diskusi Bawaslu Mendengar ini adalah apa tantangan terbesar bagi Bawaslu terhadap pelaksanaan Pilkada dan Pemilu mendatang. Selain itu, bagaimana Bawaslu RI meningkatkan kualitas sistem pengawasan dan penanganan pelanggaran Pemilu. "Juga bagaimana meningkatkan sistem pengawasan partisipatif salah satunya dengan pelibatan kampus dalam pengawasan Pemilu. Kita juga perlu memetakan bentuk kerja sama apa yang perlu ditingkatkan dengan para akademisi (kajian dan rekomendasi)," pungkasnya.
Penulis/Foto: Muhtar
Editor: Pratiwi