Jember, Badan Pengawas Pemilu – Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia dan Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan sosialisasi tatap muka kepada stakeholders dan masyarakat dalam rangka pengawasan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota tahun 2015 di Aston Hotel, Jember, Jawa Timur, Minggu (22/11).
Kegiatan ini mengundang peserta dari unsur Pemerintah Jember, Kapolres Jember, Partai Politik, Pengawas Pemilu se-Kabupaten Jember, KPU Jember, Organisasi Masyarakat (Ormas), Organisasi Kemahasiswaan dan Media Masa di seluruh Kabupaten Jember.
Dalam sambutannya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Jember Widi Prasetyo mengatakan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah merupakan amanat dari undang-undang yang harus disukseskan bersama, terutama masyarakat selaku pemilih.
Jawa Timur ini, lanjut dia, punya sejarah pemilihan kepala daerah yang kurang baik. Jadi, menjadi keharusan bersama untuk menjadikan Pilkada di Jawa Timur untuk lebih baik dan berkualitas.
"Kita harus sukseskan pemilihan kepala daerah di Jawa Timur, khususnya di Jember yang akan melaksanakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati," kata dia.
Senada yang disampaikan Kesbangpol, Ketua Bawaslu RI Muhammad mengatakan, sejarah pelaksanaan Pilkada di Jawa Timur yang kurang baik harus dijadikan tantangan dalam menyongsong Pilkada kedepan. Kita tunjukan kepada pemerintah pusat bahwa Jawa Timur bisa melaksanakan Pilkada dengan baik, tanpa adanya benturan-benturan yang dapat mencoreng pelaksanaan Pilkada di Jawa Timur.
"Saya yakin Jawa Timur bisa menjadi teladan dalam pelaksanaan Pilkada yang bermartabat, jujur, adil, transparan, dan demokratis," tambahnya.
Selain itu Muhammad mengharapkan partai politik selaku pengusung pasangan calon dan tim suksesnya untuk dapat membuat kondisi pelaksanaan Pilkada Jember berjalan dengan jujur.
"Jangan sampai tim sukses pasangan calon ini membuat kegaduhan. Mari bersama kita ciptakan kondisi Pilkada di Jember berjalan secara aman dan damai," lanjutnya.
Ia juga menghimbau kepada pengawas pemilu untuk tidak bergabung atau nongkrong bareng di warung kopi dengan tim sukses dari pasangan calon. Kalau sampai itu terjadi, akan membuat kepercayaan publik kepada pengawas pemilu semakin berkurang. Hindari kalau ditempat tersebut ada kelompok/timses pasangan calon.
"Jaga kepercayaan publik atau masyarakat dengan baik. Kalau mau nongkrong dengan timses pasangan calon, nanti setelah gelaran Pilkada selesai dan kepala daerah yang terpilih telah dilantik," kata dia.
Penulis: Irwan
 |
 |
Webmail
