Jakarta, Bawaslu– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menerima laporan, masih terdapat oknum caleg incumbent yang melakukan kampanye saat moment reses anggota DPR. Bahkan, jauh-jauh hari sebelum mendekati Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, serangan kampanye caleg incumbent saat reses DPR gencar dilakukan.
Ketua Bawaslu, Muhammad mengatakan, pelaksanaan reses anggota DPR di masa kampanye berpotensi bagi caleg incumbent menggunakan waktu reses itu untuk melakukan kampanye dan sosialisasi di daerah pemilihan (dapil) caleg yang bersangkutan. Secara tegas, Bawaslu melarang hal tersebut dilakukan.
“Di dalam masa reses, terdapat fasilitas negara. Karena itu, tidak dibenarkan jika caleg melakukan reses sembari berkampanye,” kata Muhammad, saat menjadi narasumber dalam dialog nasional Mewujudkan Pemilu Berkualitas, yang diselenggarakan Radio Republik Indonesia (RRI) di Jakarta, Rabu (26/2).
Berdasarkan laporan yang diterima Bawaslu dan jajaran pengawas Pemilu di daerah, ada oknum anggota DPR saat ini yang menjadi caleg untuk Pemilu 2014 terindikasi melakukan kampanye dengan memboncengi masa reses. Akibatnya, jajaran pengawas Pemilu menyampaikan teguran kepada oknum caleg incumbent tersebut.
Karena itu, kata Muhammad, Bawaslu menghimbau agar caleg incumbent tidak berkampanye saat masa reses. Selain itu, masa reses yang telah ditetapkan DPR diharapkan tidak melebihi waktu yang seharusnya, apalagi jika sudah memasuki tahapan kampanye hingga usainya tahapan pemungutan dan penghitungan suara.
Menurut Muhammad, jika masa reses anggota DPR dilaksanakan menjelang Pemilu 2014, maka caleg incumbent berpotensi untuk melakukan kampanye akan sangat besar. Padahal, mereka dibiayai oleh negara. Temuan Bawaslu dan Panwaslu itu malah dianggap salah oleh DPR. "Anehnya, kita dianggap memata-matai reses DPR. Ini yang sangat kita sayangkan," ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPR, Nurul Arifin mengaku keberatan jika pihaknya harus bekerja saat masa kampanye dimulai, sedangkan calon non-incumbent justru bebas berkampanye. “Di mana prinsip keadilan dan kesamaan yang harusnya dijunjung dalam pemilu,” ujar Wasekjen DPP Partai Golkar tersebut. *** (hms/fs/sap)