• English
  • Bahasa Indonesia

Jelang Pelantikan Presiden, Tokoh Bangsa Serukan Rekonsiliasi

Jakarta, Badan Pengawas Pemilu – PP Muhammadiyah mengundang sejumlah tokoh bangsa untuk menyerukan rekonsiliasi nasional menjelang terbentuknya pemerintahan yang baru, yang secara resmi baru akan dilaksanakan pada acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Dalam silaturahmi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin di kantor PP Muhamadiya, Jumat (17/10) tersebut, semua pihak berharap situasi panas pada saat pilpres dan pasca pilpres akan segera usai saat pelantikan Presiden dan Wapres. Dengan tema “Semangat Merah Putih untuk Kehebatan Bangsa”, maka diharapkan dua pihak yang selama ini dinilai berseteru kembali bersatu dan saling mendukung serta menyeimbangkan.

“Tema ini mewakili dua koalisi (baca: Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat) yang selama ini dianggap sering berseberangan untuk kembali bersatu dalam demokrasi yang seimbang. Pihak yang satu (Koalisi Merah Putih) menjadi pihak yang mendukung dan memberi kritik terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah (Koalisi Indonesia Hebat),” tutur Din.

Hadir juga dalam pertemuan tersebut tokoh bangsa dan tokoh agama, Ketua Bawaslu, dan perwakilan dari Partai Politik Peserta Pemilu, serta Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Dalam pernyataannya, Zulkifli mengungkapan bahwa isu tidak sedap tentang pelantikan Presiden adalah tidak benar. MPR sudah mengkonfirmasi beberapa fraksi di DPR dan kelompok DPD, dan kesemuanya menyatakan akan hadir dalam pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

“Kami akan bersama-sama tampil di depan publik. Ini untuk mengkonter isu adanya niat yang tidak baik yang akan dilakukan dalam pelantikan nanti. Kami sepakat ini merupakan agenda kebangsaan, dan untuk hal tersebut kami bersedia untuk hadir,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Muhammad menyampaikan sudah saatnya para elit-elit politik untuk memberikan pelajaran politik yang baik dan santun bagi masyarakat ke depan. Selama ini fungsi-fungsi tersebut tidak berjalan dan tidak optimal dilaksanakan oleh Partai Politik.

“Pemilu kemarin seharusnya memberikan pendidikan politik, namun parpol belum menunjukkan hal itu. Persaingan masih menjadi hal yang utama dan sangat tajam. Saya kira sudah saatnya kita berubah. Masyarakat menginginkan politik yang menyejukkan,” tegasnya.

 Penulis               : Falcao Silaban

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu